Selasa, 11 November 2014

LANDASAN TEORI

Normalisasi  merupakan  parameter digunakan  untuk  menghindarari   duplikasi terhadap  tabel dalam  basi  data  dan  juga merupakan  proses  mendekomposisikan  sebuah tabel yang masih memiliki beberapa anomali  atau  ketidak  wajaran  sehingga  menghasilkan  tabel  yang  lebih  sederhana dan struktur yang bagus, yaitu sebuah tabel  yang  tidak  memiliki data  redundancy dan memungkinkan  user  untuk  melakukan  insert,  delete,  dan  update pada  baris  (record)  tanpa  menyebabkan  inkonsistensi data.  Tujuannya  untuk  menghindari beberapa anomali: 
•  Insertion  Anomaly adalah  proses melakukan  penambahan record baru akan  tetapi  mempengaruhi user untuk terjadinya duplikasi data 
•  Deletion  Anomaly  adalah  proses melakukan  penghapusan record akan etapi  akan  menyebabkan  hilangnya data yang akan dibutuhkan pada recordlain 
•  Modification  Anomaly adalah  proses  merubah  data  pada  sebuah record mempengaruhi  perubahan  pada record lain karena adanya duplikasi. 


1. Bentuk Normal ke Satu(1NF)
Syarat :
   a. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
   b. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.
   c. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
   d. Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.
Namun pada tahap ini masih ada kelemahan yaitu :
   a.Pengulangan informasi
   b.Potensi inkonsistensi pada operasi update
   c.Tersembunyinya informasi tertentu
2. Bentuk Normal ke Dua(2NF)
Syarat :
a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.
b. Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key.
3. Bentuk Normal ke Tiga(3NF)
Syarat :
a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.
b. Atribut bukan kunci (non-key attribute) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.
4. Boyce Codd Normal Form (BCNF)
Secara praktis tujuan analisis database cukup sampai pada 3NF, Akan tetapi dalam 
suatu  kasus  tertentu  lebih  baik  bila  dapat  mencapat  BCNF.  Beberapa  pemikir 
menyamakan antara 3NF dengan BCNF. Bentuk normal BCNF terpenuhi jika :
-  Masing-masing atribut utama bergantung fungsional penuh pada masing kunci 
dimana kunci tersebut bukan bagiannya. 
-  Setiap  determinan  atribut-atribut  relasi  adalah  kunci  relasi  atau  kandidat 
kunci.
-  BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci.
-  BCNF hampir sama dengan 3NF.
Langkah – langkah :
-  Hilangkan dependensi pada bukan kunci kandidat.
5.  Fourth Normal Form (4NF)
Dilakukan jika terdapat anomali pada (3NF)
6.  Fifth Normal Form (5NF)
Langkah  ini  untuk  memecah  relasi  menjadi  dua  sehingga  relasi  tersebut  tidak 
digabungkan kembali manjadi satu dan jika terdapat anomali pada (5NF)

HASIL PRAKTIKUM






TUGAS PRAKTIKUM






KESIMPULAN

Normalisasi sangat berguna untuk pembuatan database yang komplex

DAFTAR PUSTAKA
Gandung Triyono , Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011
Modul Praktikum

Categories:

2 komentar:

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!