LANDASAN TEORI
Normalisasi merupakan parameter digunakan untuk menghindarari duplikasi terhadap tabel dalam basi data dan juga merupakan proses mendekomposisikan sebuah tabel yang masih memiliki beberapa anomali atau ketidak wajaran sehingga menghasilkan tabel yang lebih sederhana dan struktur yang bagus, yaitu sebuah tabel yang tidak memiliki data redundancy dan memungkinkan user untuk melakukan insert, delete, dan update pada baris (record) tanpa menyebabkan inkonsistensi data. Tujuannya untuk menghindari beberapa anomali:
Normalisasi merupakan parameter digunakan untuk menghindarari duplikasi terhadap tabel dalam basi data dan juga merupakan proses mendekomposisikan sebuah tabel yang masih memiliki beberapa anomali atau ketidak wajaran sehingga menghasilkan tabel yang lebih sederhana dan struktur yang bagus, yaitu sebuah tabel yang tidak memiliki data redundancy dan memungkinkan user untuk melakukan insert, delete, dan update pada baris (record) tanpa menyebabkan inkonsistensi data. Tujuannya untuk menghindari beberapa anomali:
• Insertion Anomaly adalah proses melakukan penambahan record baru akan tetapi mempengaruhi user untuk terjadinya duplikasi data
• Deletion Anomaly adalah proses melakukan penghapusan record akan etapi akan menyebabkan hilangnya data yang akan dibutuhkan pada recordlain
• Modification Anomaly adalah proses merubah data pada sebuah record mempengaruhi perubahan pada record lain karena adanya duplikasi.
1.
Bentuk
Normal ke
Satu(1NF)
Syarat
:
a.
Tidak
ada
set atribut
yang berulang
atau
bernilai
ganda.
b.
Telah
ditentukannya
primary key untuk
tabel
atau
relasi.
c.
Tiap
atribut
hanya
memiliki
satu
pengertian.
d.
Tiap
atribut
yang dapat
memiiki
banyak
nilai
sebenarnya
menggambarkan
entitas
atau
relasi
yang terpisah.
Namun
pada
tahap
ini
masih
ada
kelemahan
yaitu
:
a.Pengulangan
informasi
b.Potensi
inkonsistensi
pada
operasi
update
c.Tersembunyinya
informasi
tertentu
2.
Bentuk
Normal ke
Dua(2NF)
Syarat
:
a.
Bentuk
data telah
memenuhi
kriteria
bentuk
normal ke
satu.
b.
Atribut
bukan
kunci(non-key
attribute) haruslah
memiliki
ketergantungan
fungsional
sepenuhnya
pada
primary key.
3.
Bentuk
Normal ke
Tiga(3NF)
Syarat
:
a.
Bentuk
data telah
memenuhi
kriteria
bentuk
normal ke
dua.
b.
Atribut
bukan
kunci
(non-key attribute) tidak
boleh
memiliki
ketergantungan
fungsional
terhadap
atribut
bukan
kunci
lainnya.
Seluruh
atribut
bukan
kunci
pada
suatu
relasi
hanya
memiliki
ketergantungan
fungsional
terhadap
primary key di relasi
itu
saja.
4. Boyce Codd Normal Form (BCNF)
Secara praktis tujuan analisis database cukup sampai pada 3NF, Akan tetapi dalam
suatu kasus tertentu lebih baik bila dapat mencapat BCNF. Beberapa pemikir
menyamakan antara 3NF dengan BCNF. Bentuk normal BCNF terpenuhi jika :
- Masing-masing atribut utama bergantung fungsional penuh pada masing kunci
dimana kunci tersebut bukan bagiannya.
- Setiap determinan atribut-atribut relasi adalah kunci relasi atau kandidat
kunci.
- BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci.
- BCNF hampir sama dengan 3NF.
Langkah – langkah :
- Hilangkan dependensi pada bukan kunci kandidat.
5. Fourth Normal Form (4NF)
Dilakukan jika terdapat anomali pada (3NF)
6. Fifth Normal Form (5NF)
Langkah ini untuk memecah relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut tidak
TUGAS PRAKTIKUM
KESIMPULAN
Normalisasi sangat berguna untuk pembuatan database yang komplex
DAFTAR PUSTAKA
Gandung Triyono , Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011
Modul Praktikum
Normalisasi sangat berguna untuk pembuatan database yang komplex
DAFTAR PUSTAKA
Gandung Triyono , Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011
Modul Praktikum














Padahal 2 soal....
BalasHapusNormalisasinya salaaahhhh..... benerin...
BalasHapuskerjakan yang bener....